Kamis, 18 November 2010

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

Kamis, 17 Juni 2010

BACALAH ALQUR'AN, JIWAMU AKAN TENANG

Sahabat, Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak M
engerti Satupun Artinya?

Allah Subhanahu Wa ta'aala berfirman :
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam surga-Ku” (QS Al-Fajr [89]:27-30)

Ungkapan lembut tersebut adalah rayuan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang juga disertai ajakan yang provokatif. Bagaimana mungkin kita tidak tergiur dengan rayuan semacam itu? salah satu agar jiwa kita tenang adalah dengan MEMBACA ALQUR'AN
Sahabat, Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?

Ada sebuah kisah inspirasi dari seorang muslim di Amerika
Ada Seorang Muslim yang sudah tua tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an ( Subhanallah! ). Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya :

“ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?"

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu:
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata,

“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.

Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan :
”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”

dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata :

”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :

”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”

Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.

” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam."Sahabat, dengan cerita diatas, Bukan berarti kita tidak perlu mentadaburinya, tetap saja Membaca dan mengerti serta mentadaburinya sangat baik sekali, apa lagi kita bisa menghafalnya SUBHANALLAH...

Hadist ini menjelaskan betapa membaca AL QUR'AN adalah LADANG PAHALA buat yang membacanya
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah :
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits hasan shahih".

Sahabat beberapa keutamaan lain membaca Al Qur`an sebagai berikut :
1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R. Bukhari.

2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." Muttafaqun `Alaihi.

3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya)." H.R. Muslim.

4. Kenikmatan tiada taraDari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." Muttafaqun `Alaihi.
5.Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " H.R. Abu Daud.

Sahabat masih banyak lagi fadhilah membaca Al Qur'an, Dari Aisyah radiallahu'anha, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, Beliau bersabda:

♥ Al Qur'an lebih baik dari segala sesuatu selain Allah.
♥ Kelebihan Al Qur'an atas semua perkataan seperti kelebihan Allah atas makhluk-Nya.

♥ Siapa yang memuliakan Al Qur'an, maka Allah memuliakannya.

♥ Siapa yang tidak memuliakan Al Qur'an, maka ia menjadi hina berdasarkan hak Allah.

♥ Kesucian Al Qur'an di sisi Allah seperti kesucian orang tua atas anaknya.
♥ Al Qur'an adalah pemberi syafa'at dan dimintai syafa'at, yang membantah dan membenarkan.

♥ Siapa yang meminta syafa'at dari Al Qur'an maka dia diberi syafa'at.

♥ Siapa yang ditempati Al Qur'an mka dia benar.
♥ Siapa yang menjadikan Al Qur'an di depannya, maka ia akan menuntunnya ke surga.

♥ Siapa yang menjadikannya di belakang, maka ia akan menyeretnya ke neraka.

Dari Aisyah radhiallahu anha, dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wa sallam: ".............Allah berfirman: Wahai orang2 yang mempelajari Al Qur'an, penuhilah seruan Allah dengan mengagungkan kitab-Nya, niscaya:
♥ Dia akan menambahkan cinta kepada kalian dan membuat kalian dicintai makhluk-Nya.

♥ Orang yang menyimak Al Qur'an akan dicegah dari keburukan dunia.

♥ Orang yang membaca Al Qur'an dihindarkan dari cobaan akherat.
♥ Orang yang menyimak satu ayat dari kitab Allah lebih baik baginya dari pada segunung emas.

♥ Orang yang membaca satu ayat dari kitab Allah lebih baik baginya dari pada apa yang ada di bawah langit.

♥ Sesungguhnya di dalam Al Qur'an ada satu surat yang disebut sebagai sesuatu yang agung di sisi Allah, memberikan syafa'at kepada pembacanya pada hari Qiyamat, lebih banyak dari pada keluar Rabi'ah dan Mudhar, surat itu ialah surat Yasin." (HR Al Hakim, Tirmidzi).
Jadi sahabat setiaku, janganlah kita buru-buru memvonis diri, kalau kita gak bisa, gak bakat, gak ada waktu tuk belajar, susah dipelajari karena otak sudah tumpul,padahal jika kita memulai maka Allah akan memberi Rahmatnya, coba simak hadist ini :

Dari Aisyah R.a Rasulullah bersabda :
" Orang-orang yang mempelajari Al Qur'an dikelilingi rahmat Allah, yang mengenakan cahaya Allah dan yang mempelajari kalam Allah. Siapa yang memusuhi mereka maka Allah memusuhinya. Siapa yang menolong mereka maka Allah menolongnya."(HR Al Hakim, Tirmidzi)

Sahabat, mulailah dari sesuatu yang paling mudah untuk dilakukan. Misal tilawah 5-10 ayat per hari, lalu ditingkatkan lagi menjadi 20 ayat, sampai bisa mencapai 1 juzz perhari. Jangan lupa perbanyaklah doa agar Allah Swt menolong kita untuk mampu dan bisa berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan pola yang sebaik-baiknya. Semoga Allah Subhanahu wa ta 'aala melindungi kita dari hati yang dikunci mati karena kekafiran.

Ya Allah jadikanlah al-Quran sesuatu yang rimbun dalam hati kami, cahaya di dada kami, pelenyap akan kedukaan kami,Dan pembebasan akan kebimbangan kmi!

Ya (ALLAH) Tuhan semesta alam! ,Perkenankan doa kami ini, Sesungguhnya Engkau adalah Maha Mendengar,Dan Maha Mengetahui, juga Maha Penyantun terhadap kami. Sesungguhnya, Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani

Ya ALLAH, Sholawat dan salam sejahtera atas Nabi kami Sayyidina Muhammad, Ahli keluarga Baginda dan para sahabat Baginda.
Amii Allahumma Amiin


Doa setelah membaca Al'qur'an :

Ya ALLAH, Kasih Sayangilah kami dengan sebab al-Quran, jadikanlah al-Quran sebagai pemimpin kami, cahaya, dan petunjuk dan rahmat bagi kami.

Ya ALLAH, Ingatkanlah kami akan apa yang kami lupa dalam al-Quran, ajarilah kmi akan apa yang kami belum mengetahui, karuniakanlah kami senantiasa untuk sempat membaca al-Quran, Dan membenarkan kami akan pembacaannya, Baik pada waktu siang dan malam, Dan jadikan al-Quran sebagai hujjah bagi kami

Rabu, 16 Juni 2010

Hanya Sahabat Sejati " sahabat dunia dan akhirat.


"Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yang telah di cari."

''Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu, Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah sahabat yang sebaik-baiknya.'(QS. an Nisaa’ [4]: 69).

Kita adalah makhluk sosial dimana ia akan menjadi apa dan siapa tergantung dengan apa dan siapa ia bergaul. Secara fitri kita membutuhkan orang lain. Sebagai teman, sebagai partner, sebagai pesaing dan bahkan sebagai lawan. Sahabat sejati adalah orang yang selalu berfikir dan berkehendak baik terhadap sahabatnya. Ia akan memberi dukungan jika ia merasa bahwa dukungannya itu akan membawa kebaikan sahabatnya. Sebaliknya jika sahabatnya keliru jalan, ia akan berkata tidak! meski pahit diucapkan dan pahit di dengar.

Sahabat yang materialistis biasanya rajin apel dalam keadaan suka, tetapi ia segera menjauh jika sahabatnya dalam kesulitan, ia sahabat hanya dalam suka, tidak dalam duka. Sahabat yang sekerabat biasanya angin-anginan, terkadang mesra, tetapi suatu ketika bisa menjadi musuh, bahkan musuh yang sukar didamaikan.

Sahabat adalah sahabat sehidup, tetapi belum tentu semati. Hanya sahabat sejati yang biasanya jarang hadir dalam keadaan suka, tetapi justru hadir membela ketika dalam duka. Sahabat sejati adalah sahabat yang terikat oleh nilai-nilai kebajikan, ikhlas dan ibadah. Ketika kita sudah matipun sahabat sejati tetap menjaga nama baik kita, mendoakan kita. Dialah sahabat sehidup semati, sahabat di dunia dan sahabat di akhirat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mempertemukannya dengan orang yang dicintainya, walaupun amalan orang yang mencintai itu sedikit.

Dari Abu Musa al-Asy’ari رضي الله عنه, ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: bersabda:

“Seseorang itu bersama orang yang ia cintai.” [Muttafaqun alaihi]

Sesunguhnya ia bersama Allah, dan telah menghasilkan pendekatan yang sempurna dari-Nya. Yaitu kedekatan orang yang saling mencintai, dan Allah bersamanya. Maka : Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman : “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” [Nn-Nahl : 128]

"Aku mencintai sahabatku dengan segenap jiwa, sahabat yang baik adalah yang seiring denganku & menjaga nama baikku ketika aku hidup selepas mati, ku hulurkan tangan kepada sahabatku karena aku merasa senang, semakin ramai sahabat, akan semakin percaya diri, aku selalu berharap mendapat sahabat sejati yang tidak luntur dalam suka/duka, jika aku dapat,
aku akan setia padanya."

Beruntunglah orang yang bertasbih dan dzikir malam hari

Bila malam tiba ketika kehidupan bak simponi dan nyanyian bagi orang-orang yang sholeh kehidupan berupa air mata dan panjatan doa. Bagi sebagian orang malam terasa suram dan sunyi. Bagi orang-orang sholeh, malah adalah linangan air mata " dzikir dan tasbih.


Wahai saudaraku yang memiliki hati lembut telah berapa banyak Air mata yang menetes. Jiwa yang tenang, bahagia dan diliputi kegembiraan. Kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberitahukan kepada kita.

'Dan mereka tersungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk' (QS. al-Isra' :109).

Suatu keelokan dan kejayaan dunia yang sesaat itu adalah hari ketika seorang hamba bersujud kepada Sang Khaliq. Berdoa memanggilNya, takut dan khawatir kepadaNya. Lalu sang hamba menjadi bersinar. Dada menjadi lapang dan wajah menjadi berseri-seri.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, dzikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. al-Ahzab [33]: 41)


sebagaimana Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :Barang siapa mengucapkan Subhanallohi wabihamdihi setiap hari seratus kali, maka dihapus dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. al-Bukhori: 6042 dan Muslim: 2691)

Beruntunglah orang yang bertasbih, sementara orang lain tertidur lela Ia sematkan suatu keinginan diantara tulang rusuk sehingga ketenangan dan kekhusyukan meliputinya berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan bercucuran air mata dan bercahayalah air mata itu di esok hari sebagai menerang jalan menuju padang mahsyar karena bersujud kepada Allah di malam yang menakjubkan. Beruntunglah kita!

Senin, 14 Juni 2010

Saran-Saran dalam Islam menghadapi musibah dan cobaan

1.Jangan putus asa dari Rahmat Allah SWT

Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, "Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu", tetapi katakanlah, "Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya. " Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: "andaikata" dan "jikalau" membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan." (HR. Muslim)



2. Jangan berhenti meminta perlindungan dari Allah SWT

Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)




3.Ucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi Rajiun jika tertimpa musibah (tidak hanya atas kematian seseorang)

Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya "Laailaha illallah". Jika memperoleh kebaikan dia mengucapkan "Alhamdulillah" , jika berbuat salah (dosa) dia mengucapkan"Astaghfirullah" dan jika ditimpa musibah dia berkata "Inna lillahi wainna ilaihi roji'uun." (HR. Ad-Dailami)

Minggu, 13 Juni 2010

BELAJAR DARI SEMUT DAN KEBUDAYAANNYA


Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Besar Allah, Maha Sempurna Allah dengan segala Mahluk CIPTAANYA yang sempurna

Sahabat, waktu kecil aku suka banget melihat iring iringan semut, kadang aku mengikuti sampai dimana mereka berjalan, aku juga senang sekali, ketika semut yang berlawanan arah bertemu, lalu mereka berhenti sebentar terus meneruskan lagi perjalanannya, waktu itu aku berfikir, mereka bersalaman..

Sahabat ku dalam Alqur'an juga ada surat Anml (Surat 27) yang menyebut binatang SEMUT seperti FirmanNya :


Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";
(QS:27,Ayat 18)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebut binatang Semut dalam Surat ini, agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut itu

Semut adalah binatang yang hidup berkelompok didalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat tingkat, sebagai rumah dan gudang tempat penyimpanan makanan musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut ini, di nyatakan Allah dalam ayat ini dengan bagaimana rakyat semut mencari perlindungan segera agar jangan terinjak oleh Nabi Sulaiman Alaihi Salam dan tentaranya, setelah mendapat peringatan dari rajanya

Secara tidak langsung Allah mengingatkan kepada kita manusia agar dalam berusaha untuk mencukupkan kebutuhan sehari hari, mementingkan pula kemudharatan bersama dan sebagainya.

Untuk itu sahabat, kalau kita mau mengambil pelajaran dari semut inilah kelebihan2 semut serta kebudayaannya

PEDULI

Peduli dan peka terhadap segala hal yang terjadi dalam lingkungan-nya serta selalu memelihara rasa cinta kasih kepada sesama.


POSITIF & ANTUSIAS

Selalu antusias dalam berpikir dan bertindak demi mencapai tujuan berusaha. Namun segala pemikiran dan tindakan tersebut bersifat positif demi menjaga kelangsungan usaha.


INISIATIF

Memiliki inisiatif dalam menjalankan usaha berdasarkan motivasi yang kuat untuk maju dan mencapai tujuan tanpa menunggu komando, dan tanpa menyimpang dari kebijakan perusahaan atau negara.


RENDAH HATI

Berusaha selalu optimis dalam setiap langkah, namun tidak sombong dan selalu menghargai serta menghormati orang lain.


KREATIF & INOVATIF

Selalu kreatif dalam berusaha dengan melakukan berbagai inovasi agar dapat memenang-kan persaingan dan menjadi Leader dalam lingkungannya.


DISIPLIN & BERTANGGUNG JAWAB

Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan hidup kegiatan usaha. Untuk itu, diperlukan disiplin yang tinggi dalam menjalankan semua peraturan/ketentuan demi mencapai tujuan.


KERJASAMA

Mampu menjalin kerjasama untuk menggalang kemitraan dengan semua kalangan dalam menjalankan tugas agar sukses mencapai tujuan.


PRODUKTIF

Bekerja secara profesional, tekun, dan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang maksimal.


KOMITMEN & TABAH

Memiliki komitmen yang tinggi terhadap semua keputusan/peraturan dan kesepakatan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab melaksanakannya tanpa tawar-menawar.


KOMUNIKATIF

Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menguasai tekniknya secara baik, sehingga mampu menyampaikan segala informasi yang diperlukan tanpa menimbulkan kesalah-pahaman.



Semut mempunyai empat filosofi yang luar biasa. Yaitu:

Pertama,

Semut tidak pernah menyerah. Bila kita menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.


Kedua,

Semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas.


Ke tiga,

Ssemut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting. Selama musim dingin, semut mengingatkan dirinya sendiri, "Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini." Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.


ke empat,

seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu mereka!



Demikianlah sahabat, dalam hal dan kejadian apapun kalau kita mau membuka hati dan akal fikiran kita, pasti kita bisa menemui HIKMAH HIKMAH yang bisa kita ambil, sebagai pelajaran buat kita manusia, hanya saja kadang kita manusia suka MENUTUP hati, akal dan fikiran kita, bersikap acuh tak acuh dengan segala kejadian yang ada di sekitar kita, sehingga kita tidak bisa mengambil pelajaran apapun darinya. Maha Sempurna Allah yang menciptakan segala Mahluk tanpa meniru dengan siapapun dan dengan apapun, SUBHANALLAH

Sabtu, 12 Juni 2010

Jika kalian saling tolong menolong di dunia " Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menolong-Mu Di akhirat ...!

Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah menyempurnakan nikmat-Nya untuk kita dan secara berturut-turut memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita.
Semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad, keluarganya yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang merupakan manusia-manusia yang bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.

Kita pasti pernah mendengar peribahasa ini, “Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai.” Maksudnya, jika seseorang menanam kebaikan, maka ia akan menuai kebaikan pula. Dan jika seseorang menanam kejelekan, maka ia akan menuai hasil yang jelek pula. Berikut beberapa contoh dalam Al Qur'an dan hadits yang menceritakan maksud dari peribahasa ini.


Menjaga Hak Allah, Menuai Penjagaan Allah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengajarkan pada Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma- sebuah kalimat,“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.(”HR. Tirmidzi no. 2516 dan Ahmad 1/303. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Yang dimaksud menjaga Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah. Yaitu seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah). Orang yang melakukan seperti ini, merekalah yang menjaga diri dari batasan-batasan Allah. Yang utama untuk dijaga adalah kewajiban kita untuk mentauhidkan Allah, yaitu tidak beribadah baik itu doa,harap,takut, dll kecuali hanya kepada Allah saja, kemudian shalat lima waktu yang wajib. Dan yang patut dijaga lagi adalah pendengaran, penglihatan dan lisan dari berbagai keharaman. Begitu pula yang mesti dijaga adalah kemaluan, yaitu meletakkannya pada yang halal saja dan bukan melalui jalan haram yaitu zina.

( Lihat Jaami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 223-224.)



Barangsiapa menjaga diri dengan melakukan perintah dan menjauhi larangan, maka ia akan mendapatkan dua penjagaan.

Penjagaan pertama: Allah akan menjaga urusan dunianya yaitu ia akan mendapatkan penjagaan diri, anak, keluarga dan harta.

Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Barangsiapa menjaga (hak-hak) Allah, maka Allah akan menjaganya dari berbagai gangguan.” Sebagian salaf mengatakan, “Barangsiapa bertakwa pada Allah, maka Allah akan menjaga dirinya. Barangsiapa lalai dari takwa kepada Allah, maka Allah tidak ambil peduli padanya. Orang itu berarti telah menyia-nyiakan dirinya sendiri. Allah sama sekali tidak butuh padanya.”

Jika seseorang berbuat maksiat, maka ia juga dapat melihat tingkah laku yang aneh pada keluarganya bahkan pada hewan tunggangannya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Jika aku bermaksiat pada Allah, maka pasti aku akan menemui tingkah laku yang aneh pada budakku bahkan juga pada hewan tungganganku.” ( Lihat Jaami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 225-226.)

Penjagaan kedua: Penjagaan yang lebih dari penjagaan pertama, yaitu Allah akan menjaga agama dan keimanannya. Allah akan menjaga dirinya dari pemikiran rancu / nyeleneh yang bisa menyesatkan dan dari berbagai syahwat yang diharamkan.( Faedah dari Jaami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 224-226. )

Semoga dengan menjaga hak-hak Allah, kita semua bisa menuai dua penjagaan ini.


Berlaku Jujur, Menuai Kebaikan

Dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud, ia menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”5

Terkhusus lagi, beliau memerintahkan kejujuran ini pada pedagang karena memang kebiasaan para pedagang adalah melakukan penipuan dan menempuh segala cara demi melariskan barang dagangan.
Dari Rifa'ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang!” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.(”HR. Tirmidzi no. 1210 dan Ibnu Majah no. 2146. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib 1785 mengatakan bahwa hadits tersebut shahih lighoirihi (shahih dilihat dari jalur lainnya).


Inilah buah yang dipetik dari pedagang yang tidak berlaku jujur. Sedangkan sebaliknya jika pedagang bisa berlaku jujur, maka ia pun akan menuai berbagai kebaikan dan keberkahan.



Mudah Memaafkan dan Tawadhu', Menuai Kemuliaan


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,“Sedekah tidak mungkin mengurangi harta. Tidaklah seseorang suka memaafkan, melainkan ia akan semakin mulia. Tidaklah seseorang bersikap tawadhu' (rendah diri) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.( “HR. Muslim no. 2588, dari Abu Hurairah.)

Seseorang yang selalu memaafkan akan semakin mulia dan bertambah kemuliaannya. Ia juga akan mendapatkan balasan dan kemuliaan di akhirat. Begitu pula orang yang tawadhu' (rendah diri) karena Allah, ia akan ditinggikan derajatnya di dunia, Allah akan senantiasa meneguhkan hatinya dan meninggikan derajatnya di sisi manusia, serta kedudukannya pun akan semakin mulia. Di akhirat pun, Allah akan meninggikan derajatnya karena ketawadhu'annya di dunia. (Al Minhaj Syarh Muslim 16/141-142.)


Berperilaku Baik, Menjadi Teman Akrab


Allah Ta'ala berfirman,“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)


Sahabat yg mulia, Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma- mengatakan, "Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini."
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, "Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa."10



Menolong dan Memudahkan Sesama, Menuai Pertolongan dan Kemudahan dari Allah


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.”( HR. Muslim no. 2699, dari Abu Hurairah )


Di antara bentuk pertolongan di sini adalah seseorang memberikan kemudahan dalam masalah utang. Ini bisa dilakukan dengan dua cara.

Cara pertama, memberikan tenggang waktu pelunasan dari tempo yang diberikan, ini hukumnya wajib. Karena Allah Ta'ala berfirman,“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.” (QS. Al Baqarah: 280).


Cara kedua, dengan memutihkan hutang tersebut, dan ini dianjurkan. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,“Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280)


Berkebalikan dari sikap baik ini adalah mengenakan riba pada saudaranya yang menunda utang. Ini adalah berkebalikan dari memberi kemudahan. Maka tentu saja orang yang memberi kesulitan pada saudaranya akan menuai hasil yang sebaliknya. Naudzubillah...


Jadi ingatlah Wahai saudara saudariku, setiap yang kita tanam -baik kebaikan maupun kejelekan-, pasti kita akan menuai hasilnya. Oleh karenanya, bersemangatlah dalam menanam kebaikan dan janganlah pernah mau menanam kejelekan. Para ulama seringkali mengutarakan, “Balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Sedangkan balasan dari kejelekan adalah kejelekan setelahnya.”Lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 14/372 [Tafsir Surat Al Lail ayat 7]

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Wallahua'lam...


Artikel Ini di kirim melalui email bagor_funny.com oleh seorang penuntut ilmu di madinah , semoga bermanfaat .

Sumber : Ustadz Abu Abdillah Musyaffa` Ad Dariny, Lc (Alumnus Universitas Islam Madinah, KSA. Sekarang dalam proses penyelesaian Magister di Universitas Islam Madinah, KSA)

Kamis, 10 Juni 2010

Disaat kesedihan telah berlalu ambilah keputusan dalam hidupmu

'Hancur sudah hidupku Mas. Aku tidak tau harus bagaimana lagi menjalani hidup ini. Semuanya terasa hampa dan tidak memiliki makna.' tutur seorang teman malam itu, tergolek lemah di Rumah Sakit. Saya membezuknya. Saya kemudian mengajak berdoa untuk kesembuhan dirinya.

Jika diri kita telah ditekan hingga ambang batas kesanggupan maka kita akan merasakan kehampaan dalam hidup ini dan jika kita sudah berusaha melakukan ikhtiar namun tidak ada perubahan apapun kita menjadi putus asa. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Manusia tidak jemu memohon kebaikan dan jika mereka tertimpa musibah dia menjadi putus asa dan putus harapan (QS. Fushshilat :49).

Putus asa merupakan sifat alami jika kita ditimpa musibah. Kita kehilangan gairah hidup, tidak lagi semangat untuk bekerja. Tidak lagi semangat beribadah, senyum indahnya juga pergi berlalu begitu saja, datang kemurungan sepanjang hari. Yang ada dihadapannya hanyalah tatapan mata yang kosong terhimpit dalam kedukaan.

Jika itu yang terjadi pada diri kita berarti kita membutuhkan pertolongan segera. Putus asa adalah hal yang paling buruk yang menimpa diri kita karena putus asa akan semakin menggerogoti oleh perasaan buruk kita sendiri sehingga hati kita bisa mendorong melakukan hal-hal yang buruk, tidak boleh dilakukan dan malah merugikan diri kita sendiri.

Pikiran lalu seperti berkata sendiri, memasuki ruang hampa penuh pertanyaan. 'Semua tidak ada yang mempedulikan diriku? Lalu kenapa aku peduli pada mereka? Kenapa hidup ini tidak adil untukku? Kenapa mereka bahagia? Sedangkan aku menderita?

Keputusasaan membuat kita beranggapan orang lain sudah tidak peduli dengan kita. Bahkan kita menganggap semua orang egois. Semua orang memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan diri kita. Kita menganggap saudara kita tidak peduli. Orang tua kita tidak peduli. Sahabat kita tidak peduli. Negara tidak peduli. Bahkan kita beranggapan Sang Khaliq juga tidak peduli dengan diri kita.

'Kenapa Allah tidak sayang ama aku? Kenapa Allah tidak peduli dengan diriku? Kalo Engkau sayang padaku Ya Allah, kenapa Engkau buat hidupku menderita?' Begitulah pertanyaan terlontar pada diri kita disaat kita putus asa. Kesedihan dan putus asa telah menutupi hati bahwa sesungguhnya dibalik ujian dan penderitaan ada kasih sayang dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk diri kita.

Disaat kesedihan telah berlalu. Kita sudah mampu berpikir jernih, kita bisa mengerti apa yang sebenarnya Allah berikan kepada kita. Kita kemudian menemukan hikmah atas peristiwa yang terjadi pada kita sebagai tanda kasih sayangNya. Maka sepatutnya kita bersyukur kepada Allah atas setiap peristiwa yang telah kita lalui memiliki makna hidup.

'Jika mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan oleh Allah dan RasulNya kepada mereka dan berkata, 'Cukuplah Allah bagi kami. Allah memberikan karuniaNya dan demikian pula RasulNya. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah.' (QS. at- Taubah : 59).

Ketika manusia tidur, air mataku bercucuran

Duhai malam perlahan semakin kelam, Ketika manusia tidur, air mataku bercucuran, jiwaku dirundung kesedihan dan penderitaan. Hilanglah kebahagiaan dalam kegelapan Air mataku bercucuran, teringat beban dosa-dosaku yang telah mengabaikan rahmatMu..

Itulah yang diucapkan oleh Ali Bin Abi Thalib dalam kitab 'Arwa al Asrar', Ali Bin Abi Thalib senantiasa menunaikan sholat malamnya bersama para sahabatnya di Kufah. Saat itu beliau sebagai Amirul Mukminin, tatkala selesai sholat beliau duduk meneteskan air mata, penuh isak tangis dan wajahnya diselimuti dengan kesedihan, Orang-orang yang berada disekitarnya tidak beranjak sedikitpun sampai tiba waktu sholat subuh hingga terbit matahari.

Selesai sholat, Ali menggelengkan kepala, dengan berderai air mata dan penuh kesedihan sambil mengucap, 'Demi Allah, aku telah melihat Rasulullah, apa yang aku lihat hari ini adalah sama halnya yang dilakukan oleh Rasulullah, disetiap sholat malam dimatanya basah dengan linangan air mata dan terdapat bekas-bekas tanda sujud kepada Allah sepanjang malam, Rasulullah senantiasa membaca al-Quran, apabila mengingat Allah sampai condong tubuhnya seperti meliuknya pohon dihembus angin. Rasulullah juga bercucuran air mata sehingga membasahi pakaiannya.

Itulah tangisan orang yang sholeh berharap rahmat Allah bahkan dahsyatnya tangisan itu mampu membuat tubuhnya tersungkur karena takut akan kehilangan rahmat Allah pada dirinya. Begitulah hamba-hamba Allah yang mampu meneteskan air mata penuh harap atas rahmatNya. AIr mata itu tidak akan menetes bila hati kita mengeras.

bisakah kita menangis malamTiap Malam ..????

Senin, 07 Juni 2010

Hidangan Ahli Surga

Dari Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat nanti, bumi bagaikan sepotong roti yang digoyang-goyangkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tangan-Nya, sebagaimana seorang di antara kamu sekalian menggoyang-goyangkan rotinya dalam perjalanan yang menjadi hidangan bagi ahli surga. Tiba-tiba datang seorang Yahudi. Dia berkata: Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih memberkatimu, hai Abul Qasim! Maukah engkau mendengar pemberitahuanku tentang hidangan ahli surga pada hari kiamat? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Bumi bagaikan sepotong roti (seperti disabdakan oleh Rasulullah saw.) Mendengar perkataan itu, Rasulullah saw. memandang ke arah kami kemudian tertawa hingga tampak gigi-gigi geraham beliau. Orang itu berkata lagi: Maukah engkau aku beritahukan tentang lauk mereka? Rasulullah saw. menjawab: Ya! Orang itu berkata: Lauk mereka adalah palam dan nun. Para sahabat bertanya: Apakah itu? Orang itu menjawab: Yaitu banteng dan ikan paus, yang kelebihan hatinya saja (segumpal daging yang terpisah dan tergantung pada hati) dapat dimakan oleh tujuh-puluh ribu orang (HR.Abu Said Al-Khudri)

Bisakah Kau Sadari ?

Hati ini tak mampu berbohong,
Ingin hati bersamamu,
Hati ini terus bertahan,
Karena diriku mengharap semua belas kasih, hingga kau sadari.

Tak akan pernah menyerah,
Walau terus tersakiti.
Tak akan pernah berhenti,
Meski kau tak pahami.

Bisakah Kau Sadari ?
Semua rasa ini hanya untukmu.
Bisakah Kau Sadari ?
Kesetiaan yang akan kuberikan tulus untuk dirimu.

Hanya Sebuah Harapan

Sebelum cinta menemuiku,
Selama pintu hati masih terbuka,
Sebelum mata hati bisu,
Selama itu pula ku harus pahami cinta.

Entah apa yang terjadi dalam diriku,
Mengubah jalan pikiranku,
Mengubah jalan hidupku,
Mengubah sikap kasar dalam diriku,
Perubahan sangat berarti bagiku.

Percikan Cinta Dari Engkau,
Melengkapi segala kekurangan.
Percikan Cinta Dari Engkau,
Menghangatkan suasana hatiku.
Percikan Cinta Dari Engkau,
Memberi kasih yang berarti.
Percikan Cinta Dari Engkau,
Memberi sesuatu yang berharga.

Hingga kini ku bahagia,
Bersama dirimu .. Bersama harapanmu ...
Memahami paruh waktu meski terasa sunyi tanpamu disisi.
Pasti kita akan bertemu .. Bersatu dalam hidup bersama...
Amin...

Hanya Sebuah Ke Inginan

Rasa hampa kehilangan yg Q rasa saat ini..
Hanya diam & memendam rindukan cinta yg pergi
Q ingin kau bersamaQ mengulang cerita indah
Jika nanti kau kembali temani hati yg sepi

Apakah kau merasakan yg Q rasa saat ini
Hanya diam & memendan menunggu kasihmu lagi
Q ingin kau bersamaQ mengulang cerita indah
Jika nanti kau kembali temani hati yg sepi

Walau Qta telah jauh Q takkan pernah berubah…